9.15.2006

Peran orang tua dalam pendidikan anak

Keberhasilan pendidikan yang dijalani seorang anak, menurut Psikolog, Bibiana Dyah Cahyani, tidak terlepas dari peran orang tua. Orang tua memiliki peranan yang penting dalam menentukan dan mengarahkan sekolah yang tepat buat anaknya. Tapi bukan suatu hal yang bijak jika pendidikan sepenuhnya diserahkan hanya pada pihak sekolah saja.

”Sebagus apapun kualitas tempat anak menuntut ilmu secara formal, orang tua tetap memiliki andil yang besar apakah pendidikan yang dijalaninya berhasil atau tidak,” ungkap Psikolog yang akrab disapa Dea ini. Melihat kondisi anak yang masih labil, Dea mengungkapkan pada dasarnya anak sering mengalami kebingungan dalam memilih sekolah yang tepat. Hal ini disebabkan anak belum mampu mempertimbangkan pendidikan model apa yang terbaik buat dirinya, maka orangtua berkewajiban mencarikan pendidikan yang terbaik buat anak-anaknya.

Pendidikan yang baik tentunya sesuai dengan karakteristik anak. ”Masing-masing anak mempunyai kebutuhan berbeda untuk model pendidikannya, sesuai dengan kemampuan anak sesuai dan juga kemauan anak, dalam hal ini bukan berarti orang tua boleh memaksakan kehendaknya, tapi lebih pada memberi pengertian pada si anak sekolah apa yang cocok buat dirinya, dan prospek ke depan bagaimana dan tentunya harus paham kemampuan anak bagaimana,” jelas Dea. Ada beberapa hal yang harus dipertimbangan orang tua ketika memilih sekolah, buat anak-anaknya. Misalnya saja dari fasilitas sekolah yang terdiri dari ruang kelas, lapangan olahraga, fasilitas pendukung lainnya. SDM sekolah, guru, kepala sekolah, kurikulum yang ditawarkan lokasi, dan tentu saja biaya yang dibutuhkan. ”Semakin hari biaya pendidikan semakin mahal, demikian juga penawaran berbagai model pendidikan yang harus diseleksi sesuai dengan kemampuan dan kemauan anak,” paparnya. Tapi yang pasti, menurut Dea, sebagus apapun fasilitas pendidikan dimana anak bersekolah, bukan berarti orang tua lepas tangan dan menyerahkan sepenuhnya pada orang tuanya. ”Justru pendidikan sebenarnya diperoleh anak melalui sosialisasi keluarga,” jelas Dea.

Dalam keluarga ada beberapa hal yang menjadi poin penting yang perlu ditekankan pada anak, diantaranya pendidikan agama, pendidikan moral, life skill, bahkan sampai pendidikan formal. Pendidikan formal di rumah misalnya dengan adanya model homeschooling.

Tips Pilih Sekolah

Minat: Faktor utama yang harus diketahui adalah minat anak. Mengetahui minta memudahkan memilih sekolah.

Biaya: Pertimbangkan masalah biaya. Sebelum mendaftar tanya secara detil biaya apa saja yang kira-kira akan dikeluarkan sepanjang menuntaskan pendidikan.

Prospek: Lihat prospek masa depan setelah lulus. Jangan hanya karena sedang trend maka memutuskan masuk sekolah itu. Cari tahu info tentang prospek masa depan dari jurusan yang diambil.

Reputasi: Perhatikan pula fasilitas belajar-mengajarnya, kualitas lulusannya, dan bagaimana reputasi sekolah tersebut di kalangan pendidik.

Status Akreditasi: Bila sekolah swasta pertanyakan status akreditasinya. Status akreditasi menentukan kemandirian suatu sekolah dalam melaksanakan proses belajar mengajar.

Jalur dan Jenjang Pendidikan: Saat ini banyak sekali program pendidikan dengan berbagai jangka waktu tempuh pendidikan. Untuk Indonesia, kita memiliki 2 jenjang jalur pendidikan yaitu jalur akademik (strata 1, 2, 3) serta jalur profesional (diploma 1, 2, 3). Jalur akademik menekankan pada penguasaan ilmu pengetahuan, sedangkan jalur profesional menekankan pada keahlian tertentu. Tapi ingat, harus bisa membedakan antara jalur diploma yang diselenggarakan oleh suatu perguruan tinggi dan jalur diploma yang diselenggarakan oleh lembaga kursus.
Biasanya lembaga kursus akan menjaring siswanya dengan mengiming-imingi kata-kata 'setara' diploma 1, diploma 2 atau diploma 3.

Fasilitas Pendidikan: Hati-hatilah dengan tampilan fisik. Gedung megah dan ber-AC saja tidak cukup untuk menjamin berlangsungnya proses belajar mengajar yang baik. Fasilitas utama yang harus kami ketahui dalam suatu sekolah adalah seberapa baik dan bagusnya fasilitas seperti laboratorium (komputer, akuntansi, bahasa, dan lain-lain), studio dan perpustakaan yang dimiliki.

3.13.2006

Leadership

Leadership/ kepemimpinan adalah proses pengarahan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan tugas/ pekerjaan dari anggota kelompok. Dari definisi diatas ada empat implikasi penting dalam kepemimpinan, yaitu :

o Melibatkan orang lain atau pengikut, kepemimpinan akan berarti apabila ada yang dipimpin
o Power/ kekuasaan, kemampuan untuk menggunakan pengaruh, artinya kemampuan untuk mengubah sikap atau tingkah laku individu atau kelompok
o Pengaruh, tindakan atau contoh tingkah laku yang menyebabkan perubahan sikap atau tingkah laku orang atau kelompok lain
o Memotivasi orang lain

Tugas seorang pemimpin
Selalu mencari peluang
Menemukan kegiatan
Mengumpulkan SDM yang dibutuhkan dan mengelolanya
Menemukan kebutuhan keuangan dan mencari sumber dananya
Melaksanakan kegiatan
Menentukan tujuan baik pribadi maupun kelompok/ perusahaan
Memimpin, membimbing orang lain dalam rangka pencapaian tujuan
Mencari cara-cara baru yang lebih baik

Perilaku pemimpin meliputi dua bidang utama, yakni :

1. Perilaku yang berorientasi pada tugas, menetapkan sasaran, merencanakan, mengelola tindakan dalam rangka pecapaian sasaran, meliputi :
o Merumuskan peran sendiri dan peran bawahan/ staff secara jelas
o Menentukan tujuan yang ingin dicapai, tujuan tersebut cukup tinggi namun masih dalam jangkauan
o Menetapkan prosedur untuk pengukuran pencapaian tujuan
o Aktif melakukan peran dan kepemimpinan yaitu merencanakan, mengarahkan, membimbing dan mengendalikan kegiatan
o Berusaha meningkatkan produktifitas
o Tidak bersikap dingin terhadap bawahan
o Menganjurkan kepada bawahan untuk selalu berprestasi dan menciptakan suasana yang kondusif untuk berkompetisi

2. Perilaku pemimpin yang berorientasi pada orang
o Mengetahui kebutuhan tujuan pribadi/ nilai-nilai bawahan atas kemampuan mereka
o Peka terhadap kebutuhan orang lain dan bersedia membantunya
o Menghargai dan menerima gaya hidup serta nilai-nilai orang lain
o Melibatkan bawahan/ staff dalam menentukan tujuan bersama/ perusahaan dengan memperhitungkan kebutuhan mereka
o Memberikan delegasi dan tanggung jawab secara adil
o Komunikatif dan suka berdiskusi dengan bawahan

Sikap pemimpin dalam menentukan tujuan
Realistis
Menantang
Berbatas waktu ( bisa dinilai )
Spesifik ( agar anda tahu apa yang anda kerjakan ), jelas dan tidak mengembang
Terukur ( agar anda tahu bilamana anda telah mencapainya )

Hal-hal yang dipertimbangkan dalam penetapan tujuan
Penetapan tujuan jangan terlalu sukar dikerjakan baik oleh diri sendiri maupun orang lain, sehingga tidak mudah putus asa apalagi sampai tujuan gagal dicapai
Jangan terlalu mudah, karena kalau terlalu mudah anda akan kurang bergairah untuk memecahkanya dan imbalanya tidak menarik
Jangan yang tak terbatas waktu, karena mungkin anda akan cenderung untuk tidak menyelesaikanya
Jangan menetapkan tujuan yang tidak jelas/ tidak terarah sebab hal itu akan membingungkan anda sendiri

Sikap pemimpin yang perlu dikembangkan
Bersikap profesional terhadap setiap orang
Mengembangkan gaya kepemimpinan tersendiri
Memberikan peluang kepada bawahan untuk mengembangkan sikap kepemimpinan
Memberikan tanggung jawab pada bawahan agar memiliki kesempatan untuk berkembang
Mengarahkan bawahan seefektif mungkin
Perlakukan bawahan/ orang lain sebagaimana anda ingin diperlakukan

Pemimpinan tidak selalu berorientasi ramah dan sosial, melainkan mahir menangani berbagai masalah hubungan manusiawi dengan efektif.

Semakin besar kita memberikan perhatian kepada bawahan atau orang lain, maka mereka akan memberikan lebih dari apa yang telah anda berikan. Ingat gaya kepemimpinan tergantung pada siapa yang memimpin. Jika anda bersifat manusiawi dalam hubungan dengan bawahan/ orang lain, maka hampir dipastikan akan membawa peningkatan efisiensi.

Semakin besar kita memberikan perhatian kepada bawahan atau orang lain, maka mereka akan memberikan lebih dari apa yang telah anda berikan. Ingat gaya kepemimpinan tergantung pada siapa yang memimpin. Jika anda bersifat manusiawi dalam hubungan dengan bawahan/ orang lain, maka hampir dipastikan akan membawa peningkatan efisiensi.

by Pak Joko

Keuntungan Nikah Muda '

"MENGAPA MENUNDA PERNIKAHAN?

"Rosulullah pernah berkata kepada Ali ra:
Hai Ali, ada 3 perkara yang jangan kamu tunda-tunda pelaksanaannya, yaitu
Shalat apabila tiba waktunya,
Jenazah apabila sudah siap penguburannya,
dan wanita bila menemukan pria sepadan yang meminangnya (HR. Ahmad)

Kalau kita tanya seseorang pemuda/pemudi, Mengapa belum menikah?
Maka jawabanya antara lain:


1.Masih kuliah/menuntut ilmu.Dikhawatirkan bila menikah akan mempengaruhi prestasi belajar danmempengaruhi persiapan masa depan.
Hal ini sesungguhnya tergantung dari manajemen waktu, waktu yang biasanyadipakai untuk hura-hura setelah waktu kuliah, diganti dengan mencari nafkahatau bercengkrama dengan keluarga.Disisi lain, bisa menghemat sewa kamar (kost- kost an), dapat saling membantumengerjakan tugas (kalau satu bidang studi) atau dapat memperluas wawasandiskusi interdisiplinermisalnya suami studi ilmu komputer dan istri akutansi maka diskusi komputasiakutansi akan nyambung, atau biologi dengan kimia diskusi tentang biokimia.

2.Bila menikah akan terkekang tidak bisa bebas lagi, tidak bisa kongkow- kongkow ( jalan- jalan santai ) di mal setelah pulang kuliah atau kerja bertambah beban tanggung jawab untuk memberi nafkah istri dan anak.
Sedangkan Rosul bersabda: "Bukan golonganku orang yang merasa khawatir akanterkungkung hidupnya karena menikah kemudian ia tidak menikah" (HR.Thabrani)

3.Belum siap dalam hal materi/rezeki.
Banyak yang beranggapan kalau mau menikah harus siap materi, yang berartiharus punya jabatan yang mapan, rumah minimal BTN, kendaraan dll, sehinggabila belum terpenuhi semua itu, takut untuk "maju".Sedangkan Allah menjamin akan memberikan rizki bagi yang menikah sepertidalam firmanNYA:Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orangyang patut (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang perempuan.Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan AllahMaha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. 24:32).Rasulullah SAW bersabda : " Carilah oleh kalian rezeki dalam pernikahan ”(dalam kehidupan berkeluarga)" (HR Imam Dailami dalam musnad Al Firdaus).

4.Tidak ada/belum ada jodoh.
Dibawah ini adalah pesan Rosul SAW: Imam Thabrani meriwayatkan dari Anas binMalik r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda :"Barang siapa menikahi wanita karena kehormatannya (jabatan), maka Allah SWThanya akan menambah kehinaan; Barang siapa menikah karena hartanya, makaAllah tidak akan menambah kecuali kefakiran; Barang siapa menikahi wanita karena hasab (kemuliaannya), maka Allah hanya akan menambah kerendahan. Dan barang siapa yang menikahi wanita karena ingin menutupi (kehormatan) matanya, membentengi farji (kemaluan)nya, dan mempererat silaturahmi, maka Allah SWT akan memberi barakah-Nya kepada suami-istri tsb".Imam Abu Daud & At Tirmidzi meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda :"Tetapi nikahilah wanita itu karena agamanya. Sesungguhnya budak wanita yanghitam lagi cacat, tetapi taat beragama adalah lebih baik (dari pada wanita kaya & cantik tapi tidak taat beragama)".Bukan berarti Rasulullah SAW mengabaikan penampilan fisik dari pasangankita, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:"Kawinilah wanita yang subur rahimnya dan pecinta " (HR Abu Daud, An Nasai &Al Hakim)."Tiga kunci kebahagiaan suami adalah: Istri yang solehah yang jikadipandang membuat semakin sayang, jika kamu pergi membuat tenang karena bisamenjaga kehormatannya dan taat pada suami".5.Mungkin masih ada alasan lainya, yang tidak akan dibahas disini misalnya:-Karena kakak (apalagi wanita) belum menikah-Karena orang tua terlalu selektif memilih calon mantu.

MANFAAT MENIKAH DI USIA MUDA:

1.Menjaga kesucian fajr (kemaluan) dari perzinaan serta menjaga pandanganmata. (QS 24: 30-31).

2.Dapat melahirkan perasaan tentram (sakinah), cinta (mawaddah) dan kasihsayang (rahmah) dalam hati.(QS 0:21).

3.Segera mendapatkan keturunan, dimana anak akan menjadi Qurrata A'yuninpenyejuk mata, penyenang hati (QS 25:74)Karena usia yang baik untuk melahirkan bagi wanita antara 20-30 tahun, diatas umur tsb akan beresiko baik bagi ibu maupun sang baby.

4.Memperbanyak ummat Islam.Seperti yang dipesankan Rosul beliau akan membanggakan jumlah ummatnya yangbanyak nanti di akhirat.Kemuliaan menikah: " Barang siapa menggembirakan hati istri, ( maka ) seakan-akan menangis takut kepada Allah. Barang siapa menangis takut kepada Allah, maka Allah mengharamkan tubuhnya dari neraka. Sesungguhnya ketika suami istri saling memperhatikan, maka Allah memperhatikan mereka berdua dengan penuh rahmat.Manakala suami merengkuh telapak tangan istri ( diremas-remas ), makaberguguranlah dosa-dosa suami-istri itu dari sela-sela jarinya." (HR.Maisarah bin Ali dari Ar-Rafi' dari Abu Sa'id Al-Khudzri r.a.)Juga dapat ditambahkan, bahwa Islam memberi nilai yang tinggi bagi siapayang telah menikah, dengan menikah berarti seseorang telah melaksanakanSEPARUH dari agama Islam!, tinggal orang tsb berhati-hati melaksanakan yangseparuhnya lagi agar tidak sesat.

Rosul SAW bersabda:

Barang siapa menikah, maka dia telah menguasai separuh agamanya, karena itu hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi (HR Al Hakim). Kehinaan melajang/membujang: "Orang yang paling buruk diantara kalian ialahyang melajang (membujang) dan seburuk-buruk mayat ( diantara ) kalian ialah yang melajang ( membujang ) "
(HR Imam, diriwayatkan juga oleh Abu Ya'la dari Athiyyah bin Yasar).